How to get your attention? How to make you aknowladge me? How to make you remember me?

What can i do to make you love me?

it's hard to getting on you.it's difficult to reach you.it's impossible to make you fall in for me.

it's real i've broken heart from the start.it's real that i've fall in for you.it's real that i like you.my dear lecturer.

Interior,aku termangu oleh pesona mu

sedang semangat mengerjakan tugas. sampai suram terbawa suasana menggebu gebu.

“ingat!pikirkan interior.pikirkan interior.pikirkan interior!”

. . . . . . . . . . . . . . . .

“pikirkan dosennya. . .”

. . . . . . . . . . . . . . . .

lho,kok.

aku sedang semangat mengerjakan tugas.interior!bagaimana tidak,setiap kali aku menyentuh coretannya,sama seperti aku menyentuhnya.

. . . . . . . . . . . . . . . .

#hanyamencari sosokygbisakukagumi.

meracau

apa yang tidak lebih baik dari perempuan berumur 23 tahun yang terus menunda kesuksesannya?

*

apa kata yang pantas selain iri?

*

aku tidak pernah mau,tidur dalam keadaan gelap.walau gelap terlalu sering melelapkan.namun,tiap kali ketika aku memilih gelap.ingatan ku kembali pada kejadian itu.aku tidak bisa lupa.dia disana.melihat ku.

*

lalu,apa ada kata selain iri yang pantas untuk mu?

entahlah.menurutku,kamu selalu ingin jadi orang lain.

DAISUKI DAISUKI DAISUKIDA.HAHAHA..

DAIKIRAI!

O km

Bukannya aku g mau lulus.kayaknya aku g tau deh caranya gimana lulus dari nih kampus.hahahahah.berasa suram ae. -.- ''''

Kebanyakan maunya juga.sok sok an beda.padahal g bisa apa apa. g punya kemampuan untuk berbuat beda.tapi, tetep aja ngotot.hahahah. nekat.

yang di otakku banyak sekali pemikiran, ide ide. tapi ujung ujungnya pasti satu. MUTUNG.nah ini dia ni, aku g pernah sekalipun ngerjakan sesuatu sampe tuntas tas tas.hahahahha.

aaargghhh, aku takut bener bener g lulus dari nih kampus.hikz. sudah ada yang meragukan aku. gimana enggak, wong aku sendiri aja g punya keyakinan bisa lulus dari ITS. >.< huuuuwaaa....

jadi, apa ya yang harus pertama kali aku lakukan. bebrenah dari mana iniii??

for someone i really love, someone who dont really love me.

i think,mm no i'm sure.this time is the perfect time to completly forget you.and to let you go.no exception.

dan jika akhirnya, aku mau dan mampu. the space gonna empty without my memory about you.

yeah, i'm sure.this is the right time. :-)

thank you,for being nice to me. thank you,always kind to me. although sometimes i make you my wild imagination object. thank you still wanna be my friend. and i love to see you,when you smile.

to: mpap

i miss my green carpet.and i cant find the twin here anymore.i wanna go home.i wanna sleep with it.

i cant make my self enjoy in this home.i wanna go home.

My unFinished Subject at Collage, yet.

I wish this semester i could bet all of them. hikz.if i could.

*ganbatteee.....

Kedai Teh

With the founder of OHS (Orange House Studio)

after closing ceremony. from left (above), Rudwi, Mas Pandu, Mr. Kenta, Pak Kumara, Bintang, and from right Eta, Mbak Ajeng, Me (the black one, with football player pose).

Sepertinya, Tuhan sedang gandrung menjawil - jawil sekat emosi saya. Entah harus bersyukur, karena sangat diperhatikan oleh-Nya, atau kah sebaliknya. Jika dibilang harus jujur. Saya, tidak habis pikir dengan kebijakan-Nya. Yah, tak perlu di pertanyakan lagi. Sudah jelas dengan ketidakjelasan tersebut. Tuhan, punya perspektif sendiri tentang kebijakan yang benar menurut-Nya. Namun, tetap saja saya tidak pernah habis berfikir.

. . . Teletabies beraksi . . .

Pic from Tumblr.com

Pahlawan Bulu Ketek, katanya

Sebuah percakapan tengah malam dengan seorang teman.

Pahlawan bulu ketek.

Entah datang dari mana sebutan itu. Percakapan lewat sms cukup memberikan imajinasi berlari, berjalan, berjoget kesana kemari. Terkekeh sendiri. Membayangkan si bulu ketek bermain, berkreasi, menari dengan asik. Lalu, tak hanya ada dengan sendirian, melainkan segerombolan. Dari ayahnya hingga eyang-eyangnya. Bergerombol jadi satu. Kuat. Lekat. Rasanya klan bulu ketek ini memiliki ikatan persaudaraan yang tinggi. Kekompakan dan kesolidan pun begitu indahnya tampak dengan jelas. Bagaimana tidak, ketika dibasmi habis-habisan, berharap tidak akan muncul lagi. Beberapa hari kemudian, klan bulu ketek menampakkan embrionya. Kecil – kecil namun pasti. Sang empunya pun tidak mau kalah dengan klan keras kepala ini. Usaha apapun dicoba. Hingga harus menahan rasa sakit pun dilalui sang empunya. Memerah. Lama, klan bulu ketek tidak terlihat. Sang empunya merasa bangga. Akhirnya aku memenangkan peperangan ini. Terlena, terkecoh, lalu lalai.

Matahari akhirnya bertengger ramah. Santai dengan kacamata hitam dan segelas air dingin. Sejuk. “santai dulu.” Katanya. Sang empunya bangun dengan keberatan di pantat. Perlu tenaga 1000kj untuk menendang pantatnya agar terkesiap. Memandang cermin, hendak mandi. Seperti biasa aktivitas dipagi hari sebelum mandi, mengecek ketiak dengan teliti. Diam, dan hening. “hmm, sepertinya aku sudah melupakan aktivitas ini beberapa hari yang lalu,”. Celetuk sang empunya dengan santai. Sembari menggerakkan badan, mulet-mulet. Tangan diangkat, dan sang empunya melihat sesuatu yang dia perangi selama ini seakan melambai dengan senyum penuh kemenangan, “aarrrgghhhhhhhhhhh….. tidak. Kenapa kalian muncul lagi dalam kelalaian ku…….?????” Dan akhirnya, sang empunya menyerah dalam amarah.

Bulu ketek mu menghancurkan imajinasi ku. Teganya kau umbar dengan gamang, pada ku. Seperti balita yang tengah mencoret coret dinding rumahnya.

Geli membayangkan bulu ketek mu menjulur rapi, lurus. Seperti direbonding. Mengalahkan rambut mu. Tapi adakalanya bulu ketek itu akan dirindukan. Tidak bagus juga, ketiak gundul tanpa pernak-pernik. Seperti gadis tanpa make-up.

Sekian pikiran kurang kerjaan saya.

Dari percakapan dengan seorang teman lewat sms. Dan dia dengan bangga mengatakan dirinya pahlawan bulu ketek. Buat nurul andini, terimakasih atas idenya.

Sidoarjo, 16 februari 2011, 0:42 (kamar rumah yang sumuk).